Setelah mendapat kartu izin tinggal di Austria, saya mendaftarkan diri ke kursus Bahasa Jerman di AMS (Arbeitsmarkt Service). Kursus ini gratis bahkan diberi uang transport setiap hari sebesar 2,5 euro. Program ini adalah upaya dari pemerintah Austria untuk mempersiapkan orang asing agar bisa memasuki dunia kerja. AMS tidak hanya menawarkan kursus Bahasa Jerman gratis, ada juga Ausbildung (pelatihan kerja) gratis di berbagai macam bidang seperti IT, kesehatan, arsitektur, kuliner, pariwisata dan lain-lain. Pemerintah Austria memberikan pelayanan pendidikan yang sangat baik kepada warganya maupun ke para pendatang.

Saat tes penempatan di level mana saya harus belajar Bahasa Jerman, pihak AMS menempatkan saya di kelas A2. Ya, saya harus mengulang di level A2 meskipun sudah memiliki sertifikat A2 sebelumnya. AMS hanya melakukan 2 tes, yaitu tes tulis dan tes bicara. Kemampuan saya dalam bercakap-cakap dalam Bahasa Jerman dirasa masih kurang untuk diterapkan di kehidupan sehari-hari. Memang sebelumnya saya lebih sering belajar mengenai grammatik dan membaca. Latihan untuk bicara saya rasa agak kurang.

Pada ujian A2 sebelumnya, saya bisa berbicara lancar karena kosakata yang dibahas hanya itu-itu saja. Namun dalam kehidupan sehari-hari di Austria, kosakata yang digunakan luas sekali. Banyak kata yang saya tidak mengerti artinya. Saat diajak ngobrol oleh orang di jalan, gelagapan nggak karuan. Rasanya semua yang saya pelajari tiba-tiba hilang, pikiran nge-blank dan butuh waktu agak lama untuk merespon lawan bicara. Apalagi jika memikirkan gramatik sambil bicara, malah makin pusing. Namun banyak para pendatang di sini  yang berbicara lancar dalam Bahasa Jerman namun grammatiknya salah. 

Saya mengikuti kursus yang sangat intensif selama 5 bulan, dari hari Senin sampai Jumat dan berdurasi 2,5 jam tiap pertemuan. Guru-guru Bahasa Jerman di AMS berasal dari negara Jerman, Swiss atau Austria sendiri. Alhasil, mereka bicara dengan dialek yang berbeda dan terkadang memiliki pendapat yang berbeda dari yang tertulis di buku. Bahasa Jerman di Austria memang agak berbeda dengan yang ada di negara Swiss atau Jerman. Contohnya : 
- Ich bewerbe mich um eine Jobstelle (di Jerman mereka menggunakan preposisi auf).
- Die Trafik artinya sama seperti der Kiosk, tapi orang Austria tidak menggunakan kata Kiosk.
Akhirnya guru dan para murid membuat kesepakatan untuk mengikuti Bahasa Jerman ala Austria karena kami tinggal di Austria. Di dalam kelas, saya aktif berbicara dengan guru dan murid lainnya. Rasanya sangat menyenangkan sekali bisa belajar suatu bahasa langsung dari penutur aslinya. Saya bisa melatih kemampuan bicara lebih banyak dengan grammatik yang benar.

Setelah kursus selesai, saya harus mengikuti tes integrasi juga. Tes ini mirip dengan Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) yaitu mengenai wilayah negara, sistem pemerintahan, politik, sistem pendidikan, sistem jaminan sosial, norma2 yang berlaku, dsb. Jadi ada dua jenis ujian yaitu ujian bahasa dan ujian TWK Austria.