Menyediakan stok telur ayam di rumah sudah menjadi hal yang wajib bagi saya. Telur ayam merupakan bahan makanan yang pengolahannya praktis, mudah, dan serbaguna, bisa diolah menjadi makanan manis ataupun gurih. Saya bisa memasak dengan mudah dan cepat menggunaan telur ayam sehingga dapat menghindari membeli makanan cepat saji yang kurang sehat.

Saat di Indonesia, saya hanya mengenal istilah "telur ayam negeri" atau "telur ayam kampung". Tapi saat membeli telur ayam di supermarket Austria, saya memperhatikan selalu ada kode nomor yang dicap di atas kulit telurnya. Perbedaan kode nomor pada telur ayam membuat harganya berbeda-beda. Saya pun mencari tahu arti dari kode nomor tersebut.



Kode nomor pada telur ayam terdiri dari 3 bagian yaitu:
1. Haltungsform (tipe peternakan)
Bagian ini menunjukkan cara ayam diternakkan. Kode berupa nomor dari 0, 1, 2 dan 3. Arti dari nomor-nomor tersebut yaitu :
Kode 0
Kategori ini disebut dengan istilah "biohaltung". Ayam penghasil telur diternakkan pada lingkungan yang bebas dan makanannya berasal dari sumber pangan organik. Telur ayam biohaltung diaggap lebih sehat dan berkualitas sehingga harganya paling mahal. Mungkin ini semacam ayam kampung-nya Austria.
Untuk tempat tinggal ayamnya, peternak menyediakan kandang seluas 1 meter kuadrat untuk maksimal 6 ayam. Ayam biohaltung diternakkan sesuai dengan standar organic farming eropa. Dinas pengawasan hewan ternak sewaktu-waktu dapat mengecek kondisi peternakan. Jika tidak sesuai standar maka peternak akan mendapatkan sanksi denda bahkan izin usahanya bisa dicabut.
Kode 1
Kategori ini disebut dengan istilah "freilandhaltung". Ayam pada kategori ini juga diternakkan di lingkungan bebas tetapi tidak termasuk bio karena belum memenuhi seluruh kriteria bio. Luas kandangnya adalah 1 meter kuadrat untuk maksimal 9 ekor ayam. 
Kode 2
Kategori ini disebut dengan istilah "bodenhaltung". Mungkin ini seperti "telur ayam negeri" di Indonesia. Ayam penghasil telur ditempatkan di suatu rumah ternak yang suhu, ventilasi, dan kelembaban udaranya diatur secara artifisial. Untuk area seluas 1 meter kuadrat boleh ditempati maksimal 9 ekor ayam. Berbeda dengan freilandhaltung, ayam-ayam bodenhaltung hanya berkeliaran di dalam rumah ternak tapi tidak dibiarkan berkeliaran di lingkungan bebas. 
Kode 3
Kategori ini disebut dengan istilah "käfighaltung atau kleingruppenhaltung". Kategori ini sudah dilarang di Austria sejak 2009 karena dianggap tidak memperlakukan ayam dengan layak. Ayam ditempatkan di kandang yang sempit yaitu area 1 meter kuadrat untuk 13 sampai 18 ekor ayam.

2. Ländercode (kode negara)
Telur ayam yang dijual di supermarket Austria sebagian besar diproduksi di Austria sendiri sehingga diberi kode "AT". Kode tersebut adalah nama negara tempat telur ayam berasal. Saya sangat jarang menemukan telur dari negara lain dijual di sini, meskipun ada negara produsen lain seperti Jerman (kode DE), Belanda (kode NL), United Kingdom (kode UK), dan lain-lain.

3.  Landwirtschaftliche Betriebsnummer (nomor izin usaha peternakan)
Bagian terakhir adalah 7 digit nomor izin usaha yang diberikan oleh dinas peternakan Austria kepada para pemilik peternakan.

Pemerintah Austria sangat serius dalam mengontrol produksi telur ayam lho. Bahkan pemerintah menyediakan website eierdatenbank khusus untuk mengecek keaslian kode nomor  yang tertera pada tiap telur ayam. Kode nomor pada telur ayam terlihat sepele namun sangat membantu dalam memastikan kualitas telur yang kita konsumsi dan menambah wawasan konsumen tentang asal-usul telur.

Selain kode nomor, dikulit telur juga dituliskan MHD (mindeshaltbarkeitsdatum) yang menunjukkan seberapa lama telur dapat disimpan. Misalnya tertulis 26.09 maka telur tersebut dapat dikonsumsi sampai tanggal 26 September.


Telur ayam di Austria juga dijual berdasarkan ukurannya yaitu S, M, L, dan XL yang dituliskan pada kardus packaging-nya. Ukuran  ini sangat membantu dalam pembuatan kue. Ukuran telur dibedakan berdasarkan berat per 1 butir telur yaitu:
S (small) = dibawah 53 gr
M (medium) = 53 sampai 63 gr
L (large) = 63 sampai 73 gr
XL (extra-large) = diatas 73 gr