Saya merupakan orang yang sulit untuk memulai pembicaraan saat sedang duduk bersebelahan dengan orang yang tidak dikenal. Misal saat saya duduk bersebelahan dengan penumpang lain dalam bus, kereta api, pesawat atau dalam angkutan umum lainnya. Jika penumpang tersebut adalah orang yang berkarakter sama seperti saya maka kami akan saling diam membisu, larut dalam pikiran masing-masing. Saya tidak memulai menyapa, penumpang sebelah juga sama. Jika orang sebelah tidak memulai pembicaraan sekedar untuk menyapa atau bertanya mau ke mana, dan sebagainya, maka saya juga enggan untuk memulai.

Segan untuk memulai menyapa bukan berarti tidak ramah. Sebenarnya ada perasaan tidak ingin mengganggu ketenangan penumpang di sebelah. Mungkin dia ingin tidur, tidak ingin diganggu, ingin melamun, atau memang tidak berminat disapa atau ditanya. Istilahnya adalah tidak ingin mengganggu privasi orang lain. Kalau ada penumpang yang memulai duluan menyapa dan bertanya untuk sekadar basa basi, saya tidak keberatan. Terkadang saya dapat teman duduk orang yang ramah selama perjalanan. Setelah lama berhening diri, dia memulai duluan menyapa. Pertanyaan umum yang dilontarkan adalah “mau ke mana?”, "tinggal di mana?", “asalnya dari mana?”, dan seterusnya. Jika berlanjut, maka topik pembicaraan akan berkembang ke mana-mana (anehnya tidak menanyakan nama hingga akhir pembicaraan). Jika percakapan hanya untuk sekedar basa basi maka pertanyaan hanya sebatas pertanyaan umum saja. Setelah itu saling diam lagi.

Banyak pengalaman menarik yang saya temui selama perjalanan. Tidak jarang melalui orang tidak dikenal itu ternyata kami sama-sama kenal dengan seseorang. Misalnya dia bertanya saya dulu bersekolah di mana, saya jawab "Saya alumni SMA 2...". Penumpang itu semakin tertarik dalam pembicaraan “Saya punya saudara yang mengajar di situ”. Saya tanya siapa nama sudaranya. Ketika dia menyebutkan nama….olala… saya kenal dengan nama itu. Obrolan kami pun beralih menjadi seputar orang yang kami kenal tersebut.  Saya pun tiba-tiba menjadi akrab dengan penumpang sebelah yang semula tidak saya kenal, akhirnya menjadi kenal karena nama yang disebutkan tadi. Pembicaraan pun berkembang sampai ke mana-mana.