Bagi penggemar film-film seperti
Gladiator, datanglah ke Kota Tua Ephesus di Provinsi Izmir, Turki. Ephesus merupakan tempat yang tepat untuk menikmati suasana Kerajaan Romawi dari masa lampau. Anda dapat melihat sisa
bangunan kejayaan Romawi kuno, mulai dari Celsus Library sampai Grand
Theatre yang terkenal di seluruh dunia. Klasik dan luar biasa indah!
Ephesus pada awalnya adalah kota Yunani kuno, namun kemudian direbut dan mengalami kejayaannya pada masa kerajaan Romawi. Menurut sejarah, kota ini pernah hilang akibat gempa bumi, namun kemudian dibangun kembali dan menjadi salah satu "must visit place" jika sedang berkunjung ke Turki. Kota Selcuk di Provinsi Izmir beruntung memiliki situs reruntuhan kota kuno ini.
Provinsi Izmir terletak di sisi Asia dari negara Turki dan dapat ditempuh sekitar 1-1,5 jam via udara atau 9-10 jam perjalanan lewat jalur darat dari Istanbul. Istanbul adalah kota terpenting yang menjadi salah satu pintu masuk utama negeri Ottoman. Namun tak perlu khawatir bagi yang menempuh jalur darat, karena suguhan pemandangannya luar biasa. Barisan pegunungan hijau nan cantik diselingi padang savana dan domba-domba yang merumput, sungguh sebuah keindahan yang sepadan. Apalagi dengan kondisi jalan yang super mulus, hanya lurus dan tanpa noda berlubang, sebuah perjalanan yang sempurna.
Saya berangkat menuju Ephesus keesokan harinya setelah mengunjungi Saat Kulesi. Perjalanan yang luar biasa panjang namun saya begitu kagum dengan landscape negeri ini, mulai dari pegunungan di Bursa, padang savana dan bukit nan tandus, danau hijau tosca di Cannakale menuju Troy, serta pantai yang airnya jernih membiru di perjalanan menuju Kusadasi. Duh, negeri ini begitu komplit.
Epheses atau Efes dalam bahasa Turki sebetulnya hanya merupakan reruntuhan sisa-sisa dari sebuah kota kuno, namun keindahan itu masih jelas tergambar. Saya membayangkan bagaimana kemegahan kota ini pada masa kejayaan bangsa Romawi, bagaimana masyarakatnya dan apa saja fungsi dari setiap bangunan yang berada di kompleks ini. Sungguh sejarah panjang dari sebuah peradaban.
Celsus Library dan Grand Theatre adalah salah dua dari sisa bangunan yang sangat ingin saya lihat di Ephesus ini dan kebetulan jaraknya berdekatan. Celsus Library dahulu kala adalah sebuah perpustakaan dan konon merupakan perpustakaan terbesar ketiga pada masanya. Bangunan ini memang sudah tidak utuh, namun bentuk depan dengan pilar-pilarnya masih berdiri kokoh dengan megah. Ornamen patung dewa dewi menghiasi beberapa dinding bagian luar, sementara bagian dalamnya yang merupakan tempat menyimpan koleksi buku-buku hanya tersisa ruang kosong. Perpustakaan ini didedikasikan kepada seorang senator Romawi pada masanya yaitu, Tiberius Julius Celsus Polemaeanus.
Entah bagaimana gegap gempitanya suasana di Grand Theatre pada masa kerajaan Romawi dulu, karena saat ini saja kemegahannya masih begitu kentara. Terletak di punggung sebuah bukit, teater ini berbentuk setengah lingkaran dengan undakan-undakan tempat duduk layaknya stadion dan di bagian tengahnya terdapat sebuah tempat panggung pementasan. Teater ini selain sebagai tempat pertunjukan seni dan pementasan drama juga merupakan balai pertemuan serta adu gladiator dengan binatang khas dinasti Romawi.
Di dalam kompleks Ephesus ini selain kedua tempat di atas, terdapat juga Temple of Hadrian, Bath of Varius (saat ke sini sedang dalam renovasi), State Agora, Temple of Domitian, Memmius Monument, Hercules Gate, Temple of Artemis, dan masih banyak lagi. Selain itu di atas sebuah bukit terdapat House of Virgin Mary yang di percaya sebagai tempat Bunda Maria menghabiskan hari-hari terakhirnya.
Saya berjalan menyusuri setiap sudut reruntuhan di mana terdapat beberapa pilar yang berdiri kokoh serta onggokan batu berserakan dan membayangkan seperti berjalan layaknya di sebuah film kolosal bertemakan sejarah Romawi. Suasana jalan-jalan ini pada zamannya, seperti dalam gambaran film.
Berkunjung ke Ephesus ada baiknya menyewa seorang tour guide yang menawarkan jasanya, banyak terdapat di pintu masuk. Karena selain mendapatkan gambaran utuh tentang sebuah sejarah yang pernah terjadi di sini, juga informasi yang di dapat akurat. Tidak seperti saya yang curi-curi dengar gratisan penjelasan seorang tour guide dari group yang kebetulan sedang melintas hehe
![]() |
Celsus Library |
Ephesus pada awalnya adalah kota Yunani kuno, namun kemudian direbut dan mengalami kejayaannya pada masa kerajaan Romawi. Menurut sejarah, kota ini pernah hilang akibat gempa bumi, namun kemudian dibangun kembali dan menjadi salah satu "must visit place" jika sedang berkunjung ke Turki. Kota Selcuk di Provinsi Izmir beruntung memiliki situs reruntuhan kota kuno ini.
Provinsi Izmir terletak di sisi Asia dari negara Turki dan dapat ditempuh sekitar 1-1,5 jam via udara atau 9-10 jam perjalanan lewat jalur darat dari Istanbul. Istanbul adalah kota terpenting yang menjadi salah satu pintu masuk utama negeri Ottoman. Namun tak perlu khawatir bagi yang menempuh jalur darat, karena suguhan pemandangannya luar biasa. Barisan pegunungan hijau nan cantik diselingi padang savana dan domba-domba yang merumput, sungguh sebuah keindahan yang sepadan. Apalagi dengan kondisi jalan yang super mulus, hanya lurus dan tanpa noda berlubang, sebuah perjalanan yang sempurna.
Saya berangkat menuju Ephesus keesokan harinya setelah mengunjungi Saat Kulesi. Perjalanan yang luar biasa panjang namun saya begitu kagum dengan landscape negeri ini, mulai dari pegunungan di Bursa, padang savana dan bukit nan tandus, danau hijau tosca di Cannakale menuju Troy, serta pantai yang airnya jernih membiru di perjalanan menuju Kusadasi. Duh, negeri ini begitu komplit.
Epheses atau Efes dalam bahasa Turki sebetulnya hanya merupakan reruntuhan sisa-sisa dari sebuah kota kuno, namun keindahan itu masih jelas tergambar. Saya membayangkan bagaimana kemegahan kota ini pada masa kejayaan bangsa Romawi, bagaimana masyarakatnya dan apa saja fungsi dari setiap bangunan yang berada di kompleks ini. Sungguh sejarah panjang dari sebuah peradaban.
Celsus Library dan Grand Theatre adalah salah dua dari sisa bangunan yang sangat ingin saya lihat di Ephesus ini dan kebetulan jaraknya berdekatan. Celsus Library dahulu kala adalah sebuah perpustakaan dan konon merupakan perpustakaan terbesar ketiga pada masanya. Bangunan ini memang sudah tidak utuh, namun bentuk depan dengan pilar-pilarnya masih berdiri kokoh dengan megah. Ornamen patung dewa dewi menghiasi beberapa dinding bagian luar, sementara bagian dalamnya yang merupakan tempat menyimpan koleksi buku-buku hanya tersisa ruang kosong. Perpustakaan ini didedikasikan kepada seorang senator Romawi pada masanya yaitu, Tiberius Julius Celsus Polemaeanus.
Entah bagaimana gegap gempitanya suasana di Grand Theatre pada masa kerajaan Romawi dulu, karena saat ini saja kemegahannya masih begitu kentara. Terletak di punggung sebuah bukit, teater ini berbentuk setengah lingkaran dengan undakan-undakan tempat duduk layaknya stadion dan di bagian tengahnya terdapat sebuah tempat panggung pementasan. Teater ini selain sebagai tempat pertunjukan seni dan pementasan drama juga merupakan balai pertemuan serta adu gladiator dengan binatang khas dinasti Romawi.
Di dalam kompleks Ephesus ini selain kedua tempat di atas, terdapat juga Temple of Hadrian, Bath of Varius (saat ke sini sedang dalam renovasi), State Agora, Temple of Domitian, Memmius Monument, Hercules Gate, Temple of Artemis, dan masih banyak lagi. Selain itu di atas sebuah bukit terdapat House of Virgin Mary yang di percaya sebagai tempat Bunda Maria menghabiskan hari-hari terakhirnya.
Saya berjalan menyusuri setiap sudut reruntuhan di mana terdapat beberapa pilar yang berdiri kokoh serta onggokan batu berserakan dan membayangkan seperti berjalan layaknya di sebuah film kolosal bertemakan sejarah Romawi. Suasana jalan-jalan ini pada zamannya, seperti dalam gambaran film.
Berkunjung ke Ephesus ada baiknya menyewa seorang tour guide yang menawarkan jasanya, banyak terdapat di pintu masuk. Karena selain mendapatkan gambaran utuh tentang sebuah sejarah yang pernah terjadi di sini, juga informasi yang di dapat akurat. Tidak seperti saya yang curi-curi dengar gratisan penjelasan seorang tour guide dari group yang kebetulan sedang melintas hehe
![]() |
Kucing Turki yang saya temui di Ephesus, ah manisnya |
0 Komentar